Cash Flow dan Transformasi Karakteristik Alternatif Proyek Kedalam Dimensi Moneter

Nama/NPM : Heri Gustian/14414937
Kelas : 3IB01

1. Cash flow

Pengertian Cash Flow
     Cash Flow berasal dari dua suku kata, yaitu cash yang artinya uang dan flow yang artinya aliran. Jadi secara singkat Cash Flow adalah aliran uang. Dalam makna sebenarnya, Cash Flow adalah suatu laporan keuangan yang berisikan pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi pembiayaan/pendanaan serta kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan dalam satu periode.


     Menurut PSAK No. 2 (2002 : 5), arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas. Laporan arus kas merupakan revisi dari mana uang kas diperoleh perusahaan dan bagaimana mereka membelanjakannya. Laporan arus kas merupakan ringkasan dari penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu.


     Hal yang harus diperhatikan dalam cash flow adalah memahami fungsi yang dimiliki suaatu perusahaan itu, kapan perusahaan itu menyimpan uangnya dan kapan perusahaan itu menginvestasikan uangnya untuk menghasilkan keuntungan besar.



Fungsi Cash Flow

     Fungsi cash flow secara umum yaitu melihat aliran uang yang terjadi pada berbagai waktu. Maksudnya uang pada waktu/periode mempunyai nilai yang berbeda. Cash Flow mempunyai 3 fungsi lainnya, yaitu:

1. Fungsi Likuiditas => Dana yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal.


2. Fungsi Anti Inflasi => Dana yang disimpan yang bertujuan untuk menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.


3. Fungsi Capital Growth => Dana yang diperuntukkan untuk penambahan/perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang.


Aliran uang yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi 3 kelompok, yaitu:



  1. Initial Cash Flow (Aliran uang awal): Merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi, misalnya: pembelian tanahm gedung, biaya pendahuluan, dll. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar (cash out flow).\
  2. Operational Cash Flow (Aliran uang operasional): Merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek seperti: penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh karena itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow)\
  3. Terminal Cash Flow (Aliran uang akhir): Merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek.
     Cash flow mempunyai beberapa keterbatasan-keterbatasan lain, yaitu:
  • Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukkan dalam cash flow hanya yang bersifat tunai.
  • Perusahaan hanya berpusat pada target yang mungkin kurang fleksibel.
  • Apabila terdapat perubahan pada situasi internal maupun eksternal dari perusahaan yang dapat mempengaruhi estimasi arus uang masuk dan keluar yang seharusnya diperhatikan, maka akan terhambat karena manager hanya akan terfokus pada budget uang, misalnya: kondisi ekonomi yang kurang stabil, terlambatnya customer dalam memenuhi kewajibannya.
Kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaan sangat berguna bagi beberapa pihak terutama manajemen, diantaranya:
  1. Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan rencana keuangan perusahaan dan transaksi yang menyebabkan perubahan kas.
  2. Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan datang dan memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.
  3. Membantu manager untuk mengambil keputusan kebijakan financial.
  4. Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar kredit yang diberikan kepadanya.

Tujuan Utama Cash Flow

          Tujuan utama pembuatan laporan arus kas adalah menyediakan informasi yang relefan mengenai penerimaan dan pembayaran kas sebuah perusahaan selama satu periode. Pelaporan sumber daya, tujuan pemakaian, dan kenaikan atau penurunan bersih kas selama satu periode dapat membantu investor, kreditor, dan pihak-pihak lain mengetahui apa yang terjadi terhadap sumber daya perudahaan yang paling likuid.

Laporan arus kas menyediakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan sederhana tetapi penting berikut:
  • Dari mana kas berasal selama satu periode?
  • Berapa kas yang digunakan selama satu periode?
  • Berapa perubahan saldo kas selama satu periode?
  • Wawasan Internasional: International Accounting Standar 7 mewajibkan penyajian laporan arus kas. Baik standar internasional maupun GAAP. AS menetapkan bahwa arus kas harus diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, investasi, dan pembiayaan.
Berikut contoh format Laporan Arus Kas:
Cash Flow Statement.
Informasi yang dibutuhkan untuk membuat laporan arus kas biasanya berasal dari:
v Neraca Komparatif
v Laporan laba-rugi berjalan (profit and lost statement)
v Data transaksi terpilih
Cash Flow From Operating Activity $ xxx
Cash Flow From Invested Activity $ xxx
Cash Flow From Financing Activity $ xxx
Plus (minus) Cash $ xxx
Cash Beginning $ xxx
Cash Ending $ xxx

A). Aktivasi Operasi (Operating Activity), yaitu aktivitas kas yang berkaitan dengan aktivitas operasi perusahaan.

  • Arus kas masuk
  • Penjualan barang dagangan
  • Dividend
  • Pendapatan bunga
  • Arus kas keluar
  • Pembayaran pembelian barang dagangan
  • Pembayaran pembelian perlengkapan
  • Pembayaran pajak

B). Aktivasi Investasi (Invested Activity), yaitu aktivitas kas yang berkaitan dengan aktivitas Investasi perusahaan.

  • Arus kas masuk
  • Penjualan aktiva tetap
  • Penjualan ekuitas perusahaan lain
  • Pengembalian pokok pinjaman
  • Arus kas keluar
  • Pembelian aktiva tetap
  • Pembelian obligasi dan ekuitas perusahaan lain
  • Pinjaman kepada pihak ketiga

C). Aktivitas Pendanaan atau Keuangan (Financing Activity)

      Yaitu aktivitas kas berkaitan dengan aktivitas pendanaan (financial) perusahaan. Termasuk pinjaman dari kreditur dan pengembalian pokok pinjaman dari kreditur dan pengembalian pokok pendapatan sumber dana dari pemilikan dan mengembalikan investasi.
  • Arus kas masuk
  • Hasil dari pinjaman
  • Penerbitan saham ekuitas sendiri
  • Arus kas keluar
  • Pelunasan pokok pinjaman
  • Pembelian kembali saham perusahaan sendiri
  • Pembayaran Deviden
Arus kas masuk dan arus kas keluar yang diklasifikasikan menurut aktivitas diatas dapat ditunjukkan dalam ilustrasi berikut:

Operating Activity

  • Ketika penerimaan kas (pendapatan) melebihi pengeluaran kas (beban) 

Invested Activity

  • Penjualan aktiva tetap perusahaan.
  • Penjualan sekuritas hutang, atau sekuritas lain.
  • Penagihan pinjaman jangka panjang.

Financing Activity

  • Penerbitan sekuritas equitas
  • Penerbitan hutang (obligasi dan wessel)
     Dalam menyusun sebuah laporan arus kas, terlebih dahulu kita menyusun data posisi keuangan agar mudah dalam menganalisis efek kas dalam aktivitas perusahaan. Data posisi keuangan dapat kita peroleh dari laporan laba atau rugi konsolidasi dan neraca konsolidasi dua periode terakhir. Selain itu data tersebut juga dapat diperoleh dari transaksi-transaksi (data-data) khusus yang memiliki efek terhadap posisi keuangan perusahaan.
       Setelah pemilihan data tersebut, kita juga perlu memverifikasi data yang telah tersusun ke dalam salah satu kategori aktivitas perusahaan. Ini dapat kita ketahui melalui analisis efek perubahan saldo sebuah akun dalam jenis aktivitas yang dijalankan perusahaan.

Ada 4 langkah dalam penyusunan Cash Flow, yaitu:
  1. Menentukan minimum kas
  2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
  3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ke- 3.
Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final.

2. Transformasi Karakteristik Alternative Proyek Ke Dalam Dimensi Moneter            
Definisi dan lingkup ekonomi teknik; Proses pengambilan keputusan dan evaluasi keputusan; Pengertian cash-flow (inflow, outflow, dan net cash-flow) dan penyusunannya; Transformasi karakteristik berbagai alternatif proyek ke dalam dimensi moneter; Konsep nilai waktu dari uang dan ekivalensi uang; Perumusan bunga dan conttoh-contoh penggunaannya untuk berbagai variasi cash-flow; Analisis NPV; Analisis cash-flow tahunan; Analisis Rate-of-Return (konsep dasar, asumsi, dan penggunaannya); Analisis Benefit-Cost Ratio; Payback Period; Discounted Payback Period; Depresiasi dan Umur Ekonomis; Pengaruh pajak terhadap cash-flow; Sensitivity and Breakeven Analysis.
  Penilaian kelayakan investasi dengan menggunakan NPV, yang mengedepankan analisis kelayakan finansial, tentu akan menolak proyek investasi dengan nilai cash flow bersih yang lebih kecil dari modal, karena pihak investor akan mengalami kerugian. Akan tetapi, dalam prinsip Islam, investasi seharusnya tidak dengan menentukan keuntungan dimuka, tapi dilakukan melalui bagi hasil baik dalam keadaan untung maupun situasi rugi (profit and loss sharing). Prinsip ini lebih menjunjung keadilan, karena hasil akhir suatu kegiatan bisnis sebenarnya tidaklah pasti. Bila penentuan keuntungan dimuka, maka kemungkinan besar salah satu pihak akan mengalami kerugian, sedangkan Islam menghendaki dilakukannya perhitungan bagi hasil secara adil dengan melibatkan penyedia dana maupun pelaku aktivitas usaha.
            Di samping itu, penilaian keberhasilan suatu usaha tidak saja ditentukan oleh peningkatan prestasi ekonomi dan finansial saja, akan tetapi keberhasilan itu harus diukur pula melalui tolak ukur moralitas dan nilai etika dengan landasan nilai-nilai sosial dan agama. Dalam Islam, semua ketentuan hukum dan norma telah diatur oleh al-Qur’an dan Hadits yang menjadi pedoman dalam bermuamalah. Dari kedua sumber tersebut terbentuklah pilar-pilar yang menjadi landasan normatif etika investasi. Setidaknya ada empat landasan etika yaitu landasan tauhid, landasan keadilan dan keseimbangan, landasan kehendak bebas dan landasan pertanggung jawaban. Walaupun masing-masing mempunyai penjabararan yang beragam, akan tetapi saat ini telah dijadikan konsensus sebagai makna bagi persepektif aktivitas sosial ekonomi masyarakat muslim, salah satunya adalah etika investasi (Nadjib, 2007: 8).
            Melalui aktivitas ekonomi, manusia dapat mengumpulkan harta sebanyak mungkin, akan tetapi kesemuanya itu tetap dalam batas –batas yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Oleh karena itu, keimanan memegang peranan penting dalam ekonomi Islam, karena keimanan akan mempengaruhi cara pandang dalam membentuk sikap, perilaku, dan kepribadian manusia. Islam membolehkan untuk memperkaya diri, meskipun demikian Islam menentukan pula bagaiman cara yang baik untuk memilikinya. Islam juga mengizinkan individu untuk mengelola kekayaan yang menjadi miliknya, akan tetapi Islam telah menentukan cara-cara mengelolanya dengan baik sehingga terjadi sirkulasi kekayaan pada semua anggota masyarakat dan mencegah terjadinya konsentrasi ekonomi hanya pada segelintir orang.

            Setiap insan mempunyai tanggung jawab terhadap Allah, terhadap diri sendiri, terhadap masyarakat, dan lingkungannya. Dalam hal ini manusia menjadi pusat sirkulasi manfaat ekonomi untuk mencapai kesejahteraan. Satu hal yang dapat menimbulkan dampak serius pada kesejahteraan adalah pemahaman bahwa seluruh sumber daya yang di muka bumi ini adalah milik Allah SWT, dan memanfaatkan sumber daya dalam aktivitas ekonomi merupakan bentuk ibadah untuk menjalan amanah dari Allah SWT, kepada kita sebagai khalifah dimuka bumi ini.




Sumber:

Komentar