Manusia adalah
makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna di antara makhluk ciptaan Tuhan yang
lain.
Manusia disebut
sebagai makhluk sosial yang membutuhkan bantuan orang lain untuk bertahan
hidup. Dengan demikian akan terbentuk kelompok kelompok sosial dimana disetiap
kelompok akan timbul kebudayaan sesuai dengan ilmu pengetahuan, norma norma,
dan gaya hidup yang mereka jalani. Dengan demikian karena hal tersebut, dapat dikatakan
bahwa kualitas manusia pada suatu kelompok akan menentukan kualitas kebudayaan
dari suatu kelompok tersebut, begitu pula pendidikan yang tinggi akan
menghasilkan kebudayaan yang tinggi. Karena kebudayaan adalah hasil dari
pendidikan suatu kelompok dan kebudayaan juga merupakan hasil interaksi manusia
yang merupakan perwujudan dari karya manusia.
1.
Pengertian
Manusia:
Manusia dapat di definisikan dari banyak segi segi biologis,rohani,
social, dan budaya.
Secara bahasa manusia berasal
dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir,
berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain).
Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah
konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus)
atau seorang individu.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi manusia menurut
beberapa ahli:
- NICOLAUS D. & A. SUDIARJA
Manusia adalah bhineka,
tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal
karena jasmani dan rohani merupakan satu barang.
- ABINENO J. I
Manusia adalah “tubuh
yang berjiwa” dan bukan “jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam
tubuh yang fana”.
- UPANISADS
Manusia adalah kombinasi
dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik.
- SOKRATES
Manusia adalah mahluk
hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar.
- KEES BERTENS
Manusia adalah suatu
mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan.
- I WAYAN WATRA
Manusia adalah mahluk
yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa.
- OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY
AL-SYAIBANY
Manusia adalah mahluk
yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah
mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam
pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.
-ERBE SENTANU
Manusia adalah mahluk
sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan
yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain.
-PAULA J. C & JANET W. K
Manusia adalah mahluk
terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan
yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul
multidimensi dengan berbagai kemungkinan.
Unsur-unsur yang Membangun Manusia
Dari sekian banyak unsur yang membangun manusia di sederhanakan
menjadi 2 klasifikasi, yaitu unsur jasmani dan unsur rohani. Ada dua pandangan
tentang unsur-unsur yang membangun manusia:
1. Manusia itu terdiri atas empat unsur yang saling berkaitan
a. Jasad, yaitu badan kasar manusia yang nampak, dapat diliat, dapat difoto,
dapat dilihat dan menempati ruang dan waktu
b. Hayat, yaitu mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak
c. Ruh, yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual
dan memahami kebenaran
d. Nafas, dalam pengertian diri atau keakuan yaitu kesadaran akan diri
sendiri
2. Manusia Sebagai Satu Kepribadian Mengandung Tiga Unsur :
a. Id yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak
tampak. Id merupakan libido murni atau energi psikis yang menunjukkan ciri
alami yang irrasional dan terkait dengan sex.
b. Ego merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan
dari Id, berperan menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat
dimengerti oleh orang lain. Perkembangan ego terjadi antara usia satu dan udua
tahun.
c. Superego merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira
pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan id dan ego, superego yang berkembang
secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan
eksternal.
2.
Hakekat
Manusia
Hakikat manusia dalam
pandangan ilmu sosiologi menurut Bapak Agus Comte “konsep manusia dalam ilmu
sosiologi belum sepenuhnya melihat manusia sebagai mahluk yang utuh dan
mandiri”. Comte berpendapat bahwa masyarakatlah yang menentukan individu.
Baginya manusia itu ada untuk masyarakat dan masyarakatlah yang menentukan
segala-galanya.
Comte melihat bahwa
manusia adalah non-rational. Oleh karena itu menurutnya “individual liberty”
justru akan menimbulkan bahaya bagi keutuhan masyarakat itu sendiri. Demikian juga
dalam masyarakat, tak seorangpun dapat berpendapat lain dari pada apa yang telah diputuskan oleh golongan tertinggi
masyarakat itu, yaitu “The Intellectua Scientific Religious
Group.” Ini berarti bahwa
manusia adalah hanya suatu bagian dari masyarakat. Ia hidup dalam masyarakat
tetapi ia tidak dapat mengarahkan masyarakat sesuai dengan keinginannya.
Dalam pendidikan
manusia diibaratkan suatu benda kosong dan adalah tugas masyarakat untuk
mengisinya dengan norma-norma atau nilai-nilai yang dapat membuat masyarakat
ini berbuat secara lebih terarah dalam artian tidak menggangu sistem. Oleh
karena itu Sosialisasi dalam kehidupan manusia dipandang sangat penting. Namun
bagi Indonesia, konsep manusia yang diberikan oleh Comte sulit untuk diterima,
karena konsep tersebut terlalu memberikan porsi yang besar pada masyarakat,
sedangkan individu tidak diberi kesempatan untuk aktif melakukan kegiatan
kemasyarakatan. Pemerintah Indonesia bertujuan membentuk manusia seutuhnya,
artinya melihat manusia tidak hanya sekedar menerima nilai-nilai masyarakat
saja, tetapi ia juga dapat menciptakan nilai-nilai baru dan menyampaikannya
pada masyarakat. Oleh karena itu partsipasi seluruh rakyat dalam proses
pembangunan adalah sangat penting dan diperlukan. Melihat situasi yang ada di
atas saya dapat menyimpulkan bahwa manusia dalam hakekat sosiologi sangat lah
perlu diperhatikan dalam pendidikan karena manusia tidak bisa hidup sendiri dan
perlu untuk bersosialisasi. Kemudian manusia tidak hanya sekedar menerima
nilai-nilai masyarakat saja, tetapi ia juga dapat menciptakan nilai-nilai baru
dan menyampaikannya pada masyarakat.
Pandangan psikologi
dalam Hakikat manusia mengarah pada sifat manusia yaitu sifat-sifat
karakteristik segenap manusia. hakikat manusia dalam kajian ini yang
dimaksudkan adalah sesuatu yang esensial dan merupakan ciri khas manusia
sebagai mahluk yang dapat menjadikan manusia berbeda dengan mahluk-mahluk
lainnya. Pada dasarnya atau pada hakikatnya hidup manusia adalah pengalaman
bersama, hidup manusia, bahkan didalam unsur-unsurnya yang paling individual,
merupakan kehidupan bersama dan tingkah laku manusia, didalam strukturnya yang
asasi, yang selalu menunjukkan kepada pribadi. Bertolak dari pengertian
psikologi yang menelaah perilaku manusia, para ahli psikologi umumnya
berpandangan bahwa kondisi ragawi, kualitas kejiwaan dan situasi lingkungan
merupakan penentu-penentu utama perilaku dan corak kepribadian manusia. Islam
memandang manusia sbagai makhluk Tuhan yang memilki keunikan dan keistimewaan
tertentu. Sebagai salah satu makhlukNYA karakteristik eksistensi manusia harus
dicari dalam relasi dengan sang pencipta dan makhluk-makhlukNYA. Pandangan
Islam dan psikologi berjumpa pada diri manusia sebagai salah satu fenomena
Tuhan dengan segala karakter kemanusiaanya tetapi sebuah perjumpaan tidak
selalu berarti pertemuan. Tinjauan islam dan psikologi yang sama-sama menyoroti
manusia ternyata hasilnya tidak selalu sejalan.
Perbedaan Manusia Dengan Makhluk Lain
1. Punya masa menopause
Berbeda dengan sebagian besar binatang yang akan terus bereproduksi hingga
akhir hayatnya, manusia khususnya wanita hanya akan bereproduksi sampai tiba
pada suatu masa yang disebut menopause.
2. Melewati masa kecil lebih lama
Dibandingkan primata maupun binatang yang lain, manusia menghabiskan waktu yang
lebih lama untuk tinggal bersama dan mengasuh keturunannnya. Beberapa ahli
menduga hal ini dipicu oleh ukuran otak manusia yang lebih besar, sehingga
butuh waktu lebih lama untuk berkembang dengan sempurna.
3. Wajah memerah saat tersipu
Dari semua bentuk ekspresi, wajah yang memerah saat tersipu malu adalah yang
paling unik dan hanya terjadi pada manusia. Tidak diketahui pasti bagaimana hal
ini terjadi, namun hal ini dinilai telah banyak membantu manusia untuk bersikap
jujur.
4. Bisa menciptakan api
Kemampuan manusia untuk membuat api adalah bekal penting dalam memenangkan
seleksi alam. Ancaman predator nokturnal yang mengintai ketika hari mulai gelap
menjadi mudah bagi manusia untuk ditanggulangi.
5. Mengenal pakaian
Tidak seperti kera yang tubuhnya tertutup bulu (rambut), secara alami manusia
tidak punya pelindung terhadap perubahan suhu di permukaan kulitnya. Namun
dengan kecerdasan yang dimiliki, manusia bisa membuat pakaian yang menggantikan
fungsi bulu pada beberapa jenis binatang.
6. Berbicara
Sejak kurang lebih 35.000 tahun yang lalu, manusia memiliki tenggorokan yang
posisinya lebih rendah dibandingkan pada simpanse. Ditunjang dengan tulang
hyoid berbentuk tapal kuda yang terletak di bawah lidah, manusia mampu
mengontrol suara yang dihasilkan sehingga bisa berbicara.
7. Jemari tangan yang fleksibel
Manusia adalah satu-satunya spesies yang bisa memutar jempol tangannya ke
berbagai arah hinggga 360 derajat. Jari-jari yang lain juga lebih fleksibel
dibandingkan primata, sehingga manusia menjadi spesies paling terampil dalam
memanfaatkan peralatan.
3. Kepribadian Bangsa Timur
Bangsa timur identik menjunjung nilai kesopanan yang
lebih tinggi dibanding budaya barat :
Inilah faktor utama yang membuat bangsa timur
khususnya Indonesia menjadi bangsa yang berkesan di mata orang asing yang
berkunjung ke Indonesia karena faktor inilah yang seolah-olah membuat kesan
yang tidak terlupakan .Jika dibandingkan budaya barat bangsa timur dapat
dikatakan lebih unggul darinya karena budaya barat cenderung kurang dalam
menjunjung nilai kesopanan .
Bangsa timur lebih terbuka dan ramah tamah terhadap
bangsa atau negara lain :
Ini adalah faktor kedua yang menyebabkan bangsa kita
ini adalah bangsa yang paling digemari bangsa asing sebagai tujuan wisata
karena dengan sifat masyarakat Indonesia yang terbuka dan ramah baik kepada
sesama maupun kepada bangsa asing membuat bangsa asing tidak takut untuk
bercengkrama meskipun bangsa asing tersebut belum pernah mengenal sebelumnya
Bangsa timur juga amat peduli dengan orang
lain :
Faktor ketiga ini sudah mendarah daging bagi
masyarakat bangsa timur , peduli kepada sesama merupakan sebuah keharusan yang
tidak bisa ditinggalkan . Bangsa timur bahkan tidak pandang bulu dalam
memberikan simpati dan kepedulian , orang asing yang belum dikenalpun akan
dibantu selama ia bisa membantunya , Hal ini sanagat jauh berbeda dengan
kepribadian bangsa barat yang bersifat liberal serta lebih individualis dan
egois dalam kehidupan bermasyarakat .
Bagan Psiko-Sosiogram Manusia
Berikut ini merupakan contoh dari bagan Psiko-Sosiogram manusia:
Nomor 7 dan 6 disebut sebagai daerah tak sadar dan
sub sadar. Tak sadar karena memang sudah tertanam jauh di dalam diri manusia
dan tak mampu disadari bahkan oleh manusia itu sendiri. Sub sadar karena
sewaktu – waktu unsur – unsur yang sudah tertanam bisa meledak keluar lagi dan
mengganggu kebiasaan sehari – hari.
Nomor 5 disebut kesadaran yang tidak dinyatakan.
Maksudnya pikiran – pikiran dan gagasan yang ada disimpan sendiri oleh manusia
tersebut dan tidak ada seorang lain pun yang dapat mengetahuinya. Nomor 4
disebut kesadaran yang dinyatakan. kebalikan dari nomor 5, ini berarti manusia
mengungkapkankepada orang lain apa yang ada di pikirannya seperti perasaan,
pengetahuan dan sebagainy a.
Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib. Di sini
manusia memiliki seseorang atau sesuatu yang dianggap bisa menjadi curahan hati
dan tempat untuk meminta bantuan. Tidak selalu manusia yang lain juga melainkan
benda, atau makhluk hidup lain pun bisa berada pada lingkaran ini. Nomor 2
disebut lingkaran hubungan berguna. Bisa dianalogikan hubungan antara murid dengan
guru, pedagang dan pembeli.
Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh yang berarti
pikiran dan gagasan manusia tentang berbagai macam hal. Nomor 0 disebut
lingkungan dunia luar yang berarti tentang pendapat dan pikiran seseorang
tentang dunia atau daerah yang belum pernah dikunjungi atau dijumpai.
4. Pengertian Kebudayan
Kebudayan adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya
bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan
perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak
kegiatan sosial manusia.
-
Nostrand (1989: 51)
Mendefinisikan budaya sebagai sikap dan kepercayaan, cara
berpikir, berperilaku, dan mengingat bersama oleh anggota komunitas tersebut.
-
Larson dan Smalley (1972: 39)
Kebudayaan sebagai “blue print” yang memandu perilaku orang
dalam suatu komunitas dan diinkubasi dalam kehidupan keluarga. Ini mengatur
perilaku kita dalam kelompok, membuat kita peka terhadap
masalah status, dan membantu kita mengetahui apa tanggung jawab kita adalah
untuk grup. budaya yang berbeda struktur yang mendasari yang membuat bulat
bulat masyarakat dan komunitas persegi persegi.
-
Sir Edwards B Tylor (1871: 1)
Kebudayaan adalah keseluruhan Kompleks Dari ide dan segala
Sesuatu Yang dihasilkan Manusia KESAWAN pengalaman historisnya. Termasuk disini
adalah pengetahuan, kepercayaan, Seni, moral, Hukum, kebiasaan, kemampuan
Lainnya Serta therapy terapi dan Yang diperoleh Manusia sebagai anggota
Masyarakat.
-
Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil
perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang
merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan
kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
-
Prof.Dr.Koentjoroningrat (1985: 180)
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan,
tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang
dijadikan milik dari manusia dengan belajar.
Djojodigono(1958)
memberikan defenisi mengenai kebudayaan dengan
mengatakan kebudayaan itu adalah daya dari budi, yang berupa cipta, karsa dan
rasa.
5. Unsur-unsur kebudayaan
Koentjaraningrat (1985) menyebutkan ada tujuh
unsur-unsur kebudayaan. Ia menyebutnya sebagai isi pokok kebudayaan. Ketujuh
unsur kebudayaan universal tersebut adalah :
Sistem Religi.
Sistem Organisasi Masyarakat
Sitem Pengetahuan
Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem – Sistem
Ekonomi
Sistem Teknologi dan Peralatan
Bahasa
Kesenian
-
Perbedaan kebudayaan dalam 2 bentuk wujud
Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan
masyarakat yang nyata. Kebudayaan material juga mencangkup barang-barang,
seperti televise, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, dan gedung
pencakar langit.
Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan
abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, yaitu seperti dongeng,
cerita rakyat dan lagu atau tari tradisional.
6. WUJUD KEUDAYAAN
3 WUJUD KEBUDAYAAN MENURUT DIMENSI WUJUDNYA
Wujud dari kebudayaan itu sendiri adalah :
Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang
berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan
sebagainya yang sifatnya abstrak.
Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu
tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula
disebut dengan sistem sosial.
Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa
hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat
berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan
didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
5 masalah pokok kehidupan manusia dalam sistem nilai
budaya;
Hakekat hidup manusia.
Hakekat karya manusia.
Hakekat waktu manusia.
Hakekat alam manusia.
Hakekat hubungan manusia.
Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau
tidaknya suatu unsur kebudayaan baru diantaranya :
Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak
dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
Jika pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam
suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama.
Corak struktur sosial suatu masyarakat turut
menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem otoriter akan
sukar menerima unsur kebudayaan baru.
Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya
sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur
kebudayaan yang baru tersebut.
Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan
yang terbatas.
7. ORIENTASI NILAI BUDAYA
Terdapat banyak nilai kehidupan yang ditanamkan oleh
setiap budaya yang ada di dunia. Nilai kebudayaan pasti berbeda-beda pada
dasarnya tetapi kesekian banyak kebudayaan di dunia ini memiliki
orientasi-orientasi yang hampir sejalan terhadap yang lainnya. Jika dilihat
dari lima masalah dasar dalam hidup manusia, orientasi-orientasi nilai budaya
hampir serupa.Lima Masalah Dasar Dalam Hidup yang Menentukan Orientasi Nilai
Budaya Manusia ( kerangka Kluckhohn ) :
Hakekat Hidup
1. Hidup itu buruk
2. Hidup
itu baik
3. Hidup
bisa buruk dan baik, tetapi manusia tetap harus bisa berikthtiar agar
hidup
bisa menjadi baik.
4. Hidup
adalah pasrah kepada nasib yang telah ditentukan.
Hakekat Karya
1. Karya itu untuk
menafkahi hidup
2. Karya
itu untuk kehormatan.
Persepsi Manusia Tentang Waktu
1. Berorientasi hanya kepada masa kini. Apa
yang dilakukannya hanya untuk hari ini dan esok. Tetapi orientasi ini bagus
karena seseorang yang berorientasi kepada masa kini pasti akan bekerja
semaksimal mungkin untuk hari-harinya.
2. Orientasi masa lalu. Masa lalu memang bagus untuk
diorientasikan untuk menjadi sebuah evolusi diri mengenai apa yang sepatutnya
dilakukan dan yang tidak dilakukan.
3. Orientasi masa depan. Manusia yang
futuristik pasti lebih maju dibandingkan dengan lainnya, pikirannya terbentang
jauh kedepan dan mempunyai pemikiran nyang lebih matang mengenai
langkah-langkah yang harus di lakukann nya.
Pandangan Terhadap Alam
1. Manusia tunduk kepada
alam yang dashyat.
2. Manusia berusaha
menjaga keselarasan dengan alam.
3. Manusia
berusaha menguasai alam.
Hubungan Manusia Dengan Manusia
1. Orientasi kolateral (horizontal), rasa
ketergantungan kepada sesamanya, barjiwa gotong royong.
2. Orientasi vertikal, rasa ketergantungan
kepada tokoh-tokoh yang mempunyai otoriter untuk memerintah dan memimpin.
3. Individualisme, menilai tinggi uaha atas
kekuatan sendiri
8. Penyebab Perubahan Kebudayaan
Budaya Merupakan sesuatu yang tidak statis, tetapi
dinamis. Maksudnya Budaya dapat berubah seiring perkembangan zaman yang ada.
Namu, tidak semua unsur-unsur yang ada di dalam budaya tersebut berubah.
Budaya tersebut dapat berubah secara perlahan maupun
secara tiba-tiba. Tergantung seberapa lama dan seberapa kuat budaya tersebut.
Hal-hal yang menyebabkan suatu budaya berubah atau goyah dari budaya aslinya
adalah, pertama, sebab budaya berubah bisa dari masyarakat dan kebudayaan itu
sendiri. Seperti perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
Sebab kedua terjadinya perubahan di dalam budaya
adalah oleh perubahan lingkungan alam dan lingkungan fisik tempat budaya itu
berada. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada di dalam jalur-jalur
hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain, cenderung berubah lebih cepat.
Perubahan ini selain karena jumlah penduduk dan
komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru
khususnya di bidang teknologi dan inovasi. Selain itu proses akulturasi di
dalam sejarah kebudayaan yang terjadi pada masa silam juga bisa mempengaruhi
terjadinya perubahan budaya. Oleh sebab itu proses akulturasi bisa berdampak
positif dan juga negaatif di dalam suatu kebudayaan, khususnya dalam perubahan
budaya itu sendiri.
9. KAITAN
MANUSIA DENGA KEBUDAYAAN
Manusia dan kebudayaan sangat erat. Manusia dan
kebudayaan merupakan ikatan.
Manusia dengan kemampuan, kecerdasan, perilaku dan
jiwa social yang berbeda beda menciptakan sebuah kebudayaan masing masing dan
melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari-hari
dan juga dari kejadian-kejadian yang dialami.
Budaya tercipta dari hasil dari interaksi antara
manusia dengan sesama makhluk hidup ataupun dengan alam. Manusia mempunyai akal
pikiran sehingga mampu untuk berkarya menciptakan kebudayaan dalam kehidupan.
Di samping itu manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan,
emosi, kemauan, fantasi dan perilaku. Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh
manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan.
Kebudayaan merupakan ciptaan manusia, namun manusia merupakan
produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang
menciptakannya dan manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang
diciptakannya.
Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia
sebagai pendudukungnya Manusia.
Contoh-Contoh Kaitan Antara Manusia dengan
Kebudayaan
Kebudayaan Berdasar norma agama
Cara berpakaian orang barat berbeda dengan orang
timur
Dialektis (Dialektika) (http://mahisasaka.blogspot.com/2013/01/hubungan-manusia-dan-kebudayaan.html)
Kebudayaan adalah produk manusia, namum manusia
sendiri sangat tergantung pada produk kebudayaannya. Itulah dialektika yang
mendasari proses hidup manusia. Dialektika fundamental ini terdiri dari tiga
tahap, yaitu :
Tahap Eksternalisasi
Adalah proses pencurahan diri manusia secara
terus-menerus kedalam dunia melalui aktivitas fisik dan mentalnya.
Tahap Objektivasi
Adalah konsekuensi logis dari tahap eksternalisasi.
Artinya, jika dalam tahap eksternalisasi manusia sibuk melakukan kegiatan fisik
dan mentalnya, maka dalam tahap objektivasi, kegiatan tersebut sudah
menghasilkan produk-produk tertentu, misalnya; gedung, mobil, komputer,
buku-buku ilmiah, dsb.
Tahap Internalisasi
Adalah tahap dimana realitas objektif hasil ciptaan
manusia itu kembali diserap oleh manusia. Dengan kata lain, struktur dunia
objektif hasil karyanya ditransformasikan kembali ke dalam struktur kesadaran
subjektifnya.
Komentar
Posting Komentar